Guru Perlu Tingkatkan Kemampuan Improvisasi
Mahasiswa Unila Ikuti KKN Kebangsaan di Tanjungpinang
16
Mahasiswa Unila Ikuti KKN Kebangsaan di Tanjungpinang
Rabu, 20 Juli 2016
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin
(kiri), dan Wakil Rektor Bidang Akademik Bujang Rahman melepas 16 mahasiswa
Unila yang akan mengikut KKN Kebangsaan di Tanjung Pinang, rabu (20/7/2016).
(Lampost.co/Asrul Septian Malik)
Bandar Lampung -- Sebanyak 16 mahasiswa Universitas Lampung dari fakultas
Teknik, Fisip, Ekonomi, Pertanian, dan Mipa akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Kebangsaan di Universitas Maritim Raja Ali Haji di Tanjungpinang,
provinsi Kepulauan Riau, selama 30 hari kedepan.
Rencananya mereka akan berangkat menuju Tanjung Pinang Kamis (21/7), dan
selesai pada tanggal 30 agustus 2016. Ada tiga kabupaten yang ditempati oleh
mahasiswa Unila yakni Bintang, Karimun dan Lingga.
Wakil Rektor Bidang Akademik Bujang Rahman mengatakan tujuan diadakannya KKN
kebangsaan ini dalam rangka kepedulian Unila untuk mempertahankan integrasi
nasional, persatuan dan kesatuan serta meningkatkan rasa nasionalisme. "16
mahasiswa tersebut diharapkan dapat mentransformasi disiplin ilmunya ke
masyarakat Tanjung Pinang, guna meningkatkan rasa nasionalisme," ujarnya
kepada Lampost.co di Rektorat Unila, rabu (20/7/2016).Salah satu peserta KKN Kebangsaan yaitu M. Agung Harianto mengatakan alasan dirinya mengikuti KKN kebangsaan guna menerapkan disiplin ilmunya ke masyarakat terpencil dan ingin menjalin silaturahmi dengan teman-teman universitas lain. "Saya pengen berbagi ilmu sama warga disana, dan pengen punya banyak teman," ujarn mahasiswa semester 6 Fakultas Pertanian unila itu.
KKN Kebangsaan sendiri terdiri dari 681 mahasiswa yang terdiri dari 62
perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dan mereka akan ditempatkan di
daerah-daerah Kepulauan Riau. Rekto Unila Hasriadi Mat Akin melepas 16
mahasiswa Unila menuju KKN kebangsaan di lantai 4 Rektorat Unila.
Sumber: Lampost.co
Unila Peringkat 2 Sumatera
Oleh Okta
Aditya Senin, 18 Juli 2016
PERINGKAT KE-2 SUMATERA –
UNIVERSITAS Lampung terus berupaya meningkatkan kualitasnya, baik dari segi
akademik, maupun sarana prasarana. Unila ditetapkan sebagai Universitas terbaik
kedua di Pulau Sumatera setelah USU, Medan.
Foto : Tampan/Kupas Tuntas
Foto : Tampan/Kupas Tuntas
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Sistem pemeringkatan website 4ICU atau 4 International
College and University pada pertengahan Juli 2016 ini kembali menerbitkan
peringkat perguruan tinggi (PT) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dalam rilisnya, 4ICU mendudukkan Universitas Lampung (Unila) di peringkat 16
besar universitas terbaik di Indonesia. Posisi itu juga menempatkan Unila
sebagai dua besar perguruan tinggi terbaik se-Sumatera, di atas Universitas
Sumatera Utara (USU). Sebelumnya pada Februari 2016 lalu, ristekdikti.go.id
melansir posisi Unila masih bertengger di peringkat 22.
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin melalui Kasubbag Humas M. Badrul Huda
mengatakan, Unila telah memantapkan tekad untuk melanjutkan darmabakti yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk menjadi sepuluh
universitas terbaik (top ten university) pada 2025.
“Visi ini bukan hal yang mustahil mengingat banyak juga prestasi yang sudah
diraih Unila. Penilaian yang diberikan 4ICU ini bisa menjadi modal untuk
mempercepat langkah kita (Unila) mewujudkan visinya. Untuk itu, diharapkan
peran aktif dari semua pihak untuk bersama-sama mewujudkannya,” kata Badrul,
Sabtu (16/7/2016).
Rangking Perguruan Tinggi Indonesia Versi 4ICU Juli 2016
Rangking
Perguruan Tinggi Indonesia Versi 4ICU Juli 2016
Pada
pertengahan Juli 2016 ini 4ICU kembali mengeluarkan daftar peringkat
Universitas Dunia. 4ICU adalah sebuah direktori yang menilai kepopuleran sebuah
Universitas dilihat dari sisi website resmi Universitasnya.
Kenapa
4ICU menjadi patokan apakah universitas tersebut baik atau tidak karena secara
logika jika website sebuah Universitas tersebut memiliki peringkat yang baik
tentunya pasti terjadi sebuah interaksi Akademis baik itu dari dalam maupun
luar pihak Civitas Akademik sebuah Universitas. Pertimbangan lainnya bahwa
lembaga yang baik akan mengelola websitenya dengan baik, dan website yang baik
pasti dikelola oleh lembaga yang baik.
Peringkatan
popularitas perguruan tinggi di dunia internet yang dilakukan oleh 4ICU
menggunakan algoritma dari lima web metric berbeda Google Page Rank, Alexa
Traffic Rank, Majestic Seo Referring Domains, Majestic Seo Citation Flow, dan
Majestic Seo Trust Flow. Pada Tahun 2016 ini tercatat 11,606 perguruan tinggi
dari 200 negara yang dinilai 4ICU.
Perguruan
tinggi yang dinilai dalam pemeringkatan ini adalah perguruan tinggi yang
diakui, terlisensi, dan terakreditasi oleh kementerian pendidikan di negaranya
masing-masing, memiliki program sarjana dan atau pascasarjana, serta masih
menggunakan metode tatap muka dalam proses pembelajaran.
SBMPTN UNILA 2016
Selamat
datang Mahasiswa Baru Unila
Selasa, 28 Juni 2016,
ada selebrasi sekaligus kalibrasi massif dari ratusan ribu pemuda Indonesia.
Ini bertepatan dengan pengumuman hasil tes penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi
negeri seluruh Indonesia (SBMPTN) 2016. Ada syukur dengan aneka ekspresi
kepuasan. Sebaliknya, lebih banyak yang kecewa dan harus mengukur kembali
(kalibrasi) kemampuan diri secara akademik untuk menembus PTN. Apa pun, selamat
kepada yang lulus dan bersabarlah kepada yang belum tembus.
Selamat datang
mahasiswa baru Unila. Judul ini saya pakai mewakili unsur pimpinan Universitas
Lampung atas keberhasilan sekitar 5 ribu orang yang hari ini namanya tercantum
sebagai calon mahasiswa Unila. Ini masih akan di tambah lagi dengan 1.600-an
lagi calon mahasiswa baru dari jalur Simanila yang akan disaring pada Juli
2016. Tulisan ini adalah prosesi penyambutan akademik, dan sama sekali bukan
upacara pesta kemenangan.
Kami bangga Anda
terseleksi menjadi raw material yang
akan kami olah menjadi sebentuk produk ideal dalam kancah peradaban manusia.
Yakni calon intelektual yang memiliki kompetensi tinggi dalam berbagai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kecakapan rohaniah. Kami berharap Anda adalah benih
unggul yang memiliki modal kualitas, modal integritas, dan modal sosial yang
baik.
Siapapun Anda, mari
mengenal Unila dan proyeksi terkininya. Lalu, siapkan diri Anda untuk menjadi
bagian penting untuk mewujudkan visi barunya.
Unila,
Universitas Riset
Kayuhlah dayungmu lebih
keras, maka beberapa pulau akan terlampaui. Peribahasa adaptasi ini sengaja
saya munculkan untuk menandai adanya haluan baru di Unila. Unila yang selama
ini berproses dengan segala dinamikanya, kini dipacu untuk mewujudkan harapan
semua pihak. Evaluasi menyeluruh merekomendasikan harus adanya perubahan
strategi untuk melampaui ekspektasi seperti yang diharapkan. Dan, research university menjadi pilihan
terbaik setelah kita terseok-seok dengan teaching
university.
Pengumuman Hasil SBMPTN Unila 2016
HASIL SBMPTN UNILA
2016
KEMBANGKAN POTENSIMU BERSAMA UNILA
KEMBANGKAN POTENSIMU BERSAMA UNILA
Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
Guru Besar Manajemen Pendidikan, Wakil Rektor Bidang Akademik
Guru Besar Manajemen Pendidikan, Wakil Rektor Bidang Akademik
Ada
kegembiraan sekaligus tantangan ketika saya mendapati data jumlah peminat
lulusan SMA yang ingin menjadi mahasiswa Unila lebih dari 45 ribu orang. Namun,
hari ini, Selasa (28/6), saya harus mengumumkan permintaan maaf karena
hanya bisa menampung kurang dari 2 ribu
orang saja. Pengumuman penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi bersama
(SBMPTN) hari ini harus membuat harapan lebih dari 43 ribu generasi muda
tereliminasi.
Kepada yang belum
diterima, jangan putus asa. Masih tersedia belasan perguruan tinggi swasta yang
mutunya terus membaik. Unila sebagai PTN terbesar di Lampung terus berupaya
mengeliminasi dikotomi antara PTN dan PTS dengan menginisiasi forum komunikasi
perguruan tinggi di Lampung. Tujuannya, untuk merapatkan barisan agar bisa maju
bersama sehingga tercapai kondisi ideal. Yakni, kualitas PTN dan PTS bisa relative
sama.
Adalah Unila, di mana
saya menjadi bagian dari unsur pimpinan, harus membentangkan spanduk selamat
datang kepada Anda, calon mahasiswa baru yang namanya tercetak dengan predikat “diterima”.
Namun, gerbang kampus ini tidak serta merta bisa Anda lewati tanpa prasyarat
khusus. Bukan soal uang kuliah, tetapi niat dan komitmen Anda untuk menjadi
bagian dari kampus yang mulai tahun ini telah mengubah haluan menjadi
universitas riset (research university).
Seleksi masuk dengan model
massif seperti saat ini cukuplah untuk menemukan calon-calon mahasiswa
potensial. Sebab, tugas kami sebagai kawah candradimuka di level atas ini
memang untuk membentuk intelektualitas peserta didiknya, seperti apapun input
atau bahan bakunya. Sebab, para pakar
pendidikan punya pakem kuat; bahwa tidak ada orang bodoh, hanya orang malas dan
tidak punya komitmen yang membuat mereka bodoh.
Ramadan 1437 H (Bulan Pendidikan)
Ramadan Bulan Pendidikan
Ramadan adalah bulan pendidikan (tarbiyah). Hal itu benar
adanya. Sebab, pada bulan suci, kaum muslim dididik dan dilatih Allah SWT untuk
menjadi manusia ideal.
Pertama, sebagai latihan dan pembiasaan. Yang belum atau
tidak terbiasa, sungguh berat melaksanakan shaum Ramadan. Karena itulah
kitadiajarkan untuk “berlatih” puasa (sunnah) pada bulan-bulan jelang Ramadan.
Agar ketika baligh siap berpuasa penuh, anak-anak pun sebaiknya dilatih shaum
pada Bulan Suci.
Kedua, menumbuh kepekaan sosial. Setiap manusia pada
dasarnya diberikan kecintaan terhadap harta benda sebagai bagian dari naluri
mempertahankan diri (gharizah baqa’). Kecintaan ini memicu lahirnya sikap
bakhil (pelit dan kikir) serta individualis, mementingkan diri sendiri dan
enggan berbagi. Salah satu di antara sekian hikmah dan rahasia puasa ialah
memupuk solidaritas, persamaan derajat, kasih saying, tepa selira, kepedulian sesama,
dan kesetia kawanan sosial. Tidak hanya dalam bentuk teori dan kata-kata
belaka, tetapi juga aksi dan praktik langsung.
Universitas Lampung Kembangkan Puslitbang Singkong (Cassava Center)
Universitas Lampung Kembangkan Puslitbang Singkong
Minggu, 26 Juni 2016 22:52 WIB
Pewarta: Budisantoso Budiman
Ubi kayu (Singkong) hasil panen para petani di Provinsi
Lampung. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun/dok)
...Lampung
adalah daerah penghasil singkong utama di Indonesia, dan banyak perusahaan
serta komoditas memiliki ketergantungan tinggi pada ketersediaan singkong, ujar
Bujang...
Bandarlampung
(ANTARA Lampung) -
Universitas Lampung mulai merintis dan mengembangkan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Singkong sebagai salah satu potensi dan keunggulan pertanian
daerah Lampung yang perlu ditopang oleh studi, penelitian, dan kajian ilmiah di
perguruan tinggi negeri ini.
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Hasriadi Mat Akin melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr H Bujang Rahman MSi, di Bandarlampung, Minggu (26/6), menyatakan hingga saat ini sebenarnya sudah banyak hasil riset tentang singkong (ubi kayu/kasava) dilakukan oleh Unila namun masih perlu digencarkan dan dioptimalkan lagi pelaksanaan maupun pemanfaatannya.
Prof Bujang membenarkan, sebelumnya Unila menerapkan kebijakan unggulan riset berdasarkan Pola Ilmiah Pokok lahan kering sebagai fokus perhatian studi dan kajian saat masa kepemimpinan Rektor Prof Dr Muhajir Utomo MSc.
Belakangan, kata Bujang yang mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila itu, setelah dipelajari dan dikaji kembali kebijakan pola ilmiah pokok (PIP) Unila itu memerlukan dukungan akarnya yang kuat antara lain respons dosen yang tinggi serta mengakar pula di masyarakat.
"Kami tidak ingin kebijakan yang diambil sekadar menjadi jargon saja," katanya lagi.
Karena itu, lanjut dia, ke depan Unila antara lain akan lebih memfokuskan studi dan penelitian bidang pertanian terutama melalui Puslitbang Singkong atau Kasava Center.
"Lampung adalah daerah penghasil singkong utama di Indonesia, dan banyak perusahaan serta komoditas memiliki ketergantungan tinggi pada ketersediaan singkong, sehingga jangan sampai mengalami kekurangan dengan melakukan impor," ujarnya pula.
"Sudah banyak hasil riset tentang singkong di Unila, dan persoalan ini mengakar di masyarakat serta direspons dosen," ujar Bujang lagi.
Menurut Bujang, Unila akan mengangkat dua unggulan sebagai "ikon", yaitu pengembangan Kasava Center atau Puslitbang Singkong, mengingat singkong atau ubi kayu (kasava) sebagai komoditas unggulan dari aspek teknologi dengan daya jual yang lebih tinggi.
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Hasriadi Mat Akin melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr H Bujang Rahman MSi, di Bandarlampung, Minggu (26/6), menyatakan hingga saat ini sebenarnya sudah banyak hasil riset tentang singkong (ubi kayu/kasava) dilakukan oleh Unila namun masih perlu digencarkan dan dioptimalkan lagi pelaksanaan maupun pemanfaatannya.
Prof Bujang membenarkan, sebelumnya Unila menerapkan kebijakan unggulan riset berdasarkan Pola Ilmiah Pokok lahan kering sebagai fokus perhatian studi dan kajian saat masa kepemimpinan Rektor Prof Dr Muhajir Utomo MSc.
Belakangan, kata Bujang yang mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila itu, setelah dipelajari dan dikaji kembali kebijakan pola ilmiah pokok (PIP) Unila itu memerlukan dukungan akarnya yang kuat antara lain respons dosen yang tinggi serta mengakar pula di masyarakat.
"Kami tidak ingin kebijakan yang diambil sekadar menjadi jargon saja," katanya lagi.
Karena itu, lanjut dia, ke depan Unila antara lain akan lebih memfokuskan studi dan penelitian bidang pertanian terutama melalui Puslitbang Singkong atau Kasava Center.
"Lampung adalah daerah penghasil singkong utama di Indonesia, dan banyak perusahaan serta komoditas memiliki ketergantungan tinggi pada ketersediaan singkong, sehingga jangan sampai mengalami kekurangan dengan melakukan impor," ujarnya pula.
"Sudah banyak hasil riset tentang singkong di Unila, dan persoalan ini mengakar di masyarakat serta direspons dosen," ujar Bujang lagi.
Menurut Bujang, Unila akan mengangkat dua unggulan sebagai "ikon", yaitu pengembangan Kasava Center atau Puslitbang Singkong, mengingat singkong atau ubi kayu (kasava) sebagai komoditas unggulan dari aspek teknologi dengan daya jual yang lebih tinggi.
Unila Kembangkan Pusat Studi Singkong
Unila Kembangkan Pusat Studi Singkong
Jun 26, 2016 Ruwajurai
Ilustrasi
singkong | Ist
Duajurai.com,
Bandar Lampung – Universitas Lampung
sedang mengembangkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Singkong sebagai
salah satu potensi dan keunggulan pertanian daerah Lampung. Hal itu dilakukan
mengingat singkong sebagai komoditas utama yang dihasilkan Lampung, perlu didukung
oleh kajian ilmiah, riset, dan pengembangan agar pengelolaan singkong
lebih baik dan produksinya kian meningkat.
Menurut Wakil
Rektor I Bidang Akademik Prof Dr H Bujang Rahman MSi, hingga saat ini
sebenarnya sudah banyak hasil riset tentang singkong (ubi kayu/kasava)
dilakukan oleh Unila namun masih perlu digencarkan dan dioptimalkan lagi
pelaksanaan maupun pemanfaatannya.
Bujang
mengatakan, sebelumnya Unila menerapkan kebijakan unggulan riset berdasarkan
pola ilmiah pokok (PIP) lahan kering sebagai fokus perhatian studi dan kajian,
saat masa kepemimpinan Rektor Prof Dr Muhajir Utomo MSc. Namun belakangan kata
Bujang, setelah dipelajari dan dikaji kembali kebijakan PIP Unila itu
memerlukan dukungan akarnya yang kuat antara lain respons dosen yang tinggi serta
mengakar pula di masyarakat.
PENDIDIKAN YANG KOMPETITIF (Meraih Keunggulan Lokal Lampung)
TUT WURI HANDAYANI, tulisan itu tertera di dalam sebuah bidang segi lima yang berwarna biru muda, sebagai lambang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana diatur di dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977, tanggal 6 September 1977. Tentu
saja, bidang segi lima itu menggambarkan Ideologi Bangsa Indonesia Pancasila. Kalimat Tut Wuri
Handayani adalah salah satu semboyan yang digunakan Ki Hajar Dewantara, menteri
pendidikan pertama Indonesia dalam
melaksanakan sistem pendidikannya. Tut Wuri Handayani merupakan satu dari tiga
semboyan yang diterapkan Ki Hajar Dewantara, ketiga semboyan itu dalam bahasa
Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani (di depan, seorang
pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik, di tengah harus
menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang harus bisa memberikan dorongan dan arahan).
Bagi seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam dan komitmen yang tinggi terhadap pendidikan, semboyan Ki Hajar Diwantara itu bukan sekedar semboyan belaka, melainkan adalah suatu filsafat pendidikan yang penuh makna. Hal ini terbukti dari perjalanan sejarah, ketiga semboyan itu telah menjadi fondasi pendidikan di negeri yang kita cintai ini yang mampu melahirkan pemimpin, tokoh, ilmuan yang diakui baik skala nasional maupun internasional. Filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat sejalan dengan filsafat Bangsa Indonesia Pancasila. Memang, pendidikan tidak boleh lari dari filfatanya karena filsafat pendidikan berfungsi selain sebagai fondasi pendidikan tapi sekaligus sebagai arah pendidikan itu sendiri. Jika saja negeri ini konsisten menerapkan fisafat pendidkan Ki Hajar Dewantara tersebut maka sistem pendidikan akan menjadi sangat jelas arahnya, bagaiman mencetak warga negara yang mampu menjadi sosok panutan, teladan, yang penuh kreativitas, inovatif dan sekaligus sebagai pemberi motivasi (motivator).
Di sinilah menurut penulis patut menjadi renungan bangsa ini, apakah sesungguhnya yang menjadi fslsafat pendidikan kita saat ini. Pancasila, kita bisa mengklaim Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus sebagai filsafat pendidikan. Akan tetapi, mengapa yang dihasilkan oleh pendidikan kita justru warga negara yang pola pikir dan perilakunya tidak sejalan dengan Pancasila. Ada beberapa kemungkinan di sini. Pertama kita tetap konsisten menjadikan Pancasilan sebagai filsafat pendidikan kita, tapi kita tidak konsisten mengimplementasikannya ke dalam proses pendidikan yang konprehensif. Kedua kita memang sudah tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai filsafat pendidikan kita. Jawabannya “tanyakan pada rumput yang bergoyang” (tidak akan pernah ada kejelasan). Filsafat pendidikan itu bukan saja harus menjadi landasan bagi pengembangan kurikulum, tapi yang terpenting harus terintegrasi ke dalam keseluruhan proses pendidikan mulai dari perumusan kebijakan pendidikan sampai pada perilaku guru di dalam kelas.
Langganan:
Postingan (Atom)